v AMONIUM KLORIDA (NH4CL)
Bubuk kristal amonium klorida
Amonium klorida ini juga punya
sejarah temans. Senyawa ini dikenal sebagai sal amoniak dan menjadi garam
amonia yang diketahui pertama kali. Di alam, amonium klorida ditemukan di
sekitar ventilasi gunung berapi aktif. Partikel kristal dihasilkan selama
reaksi kimia antara komponen vulkanik, gas asam klorida, dan vegetasi kaya
nitrogen yang ditemukan di tanah dan sedimen di sekitar gunung berapi. FYI,
Gunung Vesuvius di Italia adalah salah satu lokasi vulkanik paling penting
tempat terbentuknya amonium klorida secara melimpah. Wuihh..
Selain dari alam, amonium klorida
bisa kita buat. Salah satu caranya adalah dengan mencampurkan larutan amonium
hidroksida (NH4OH) dengan asam klorida (HCl). Ketika kita campurkan kedua
larutan ini maka akan terbentuk endapan putih. Nah, endapan ini merupakan
amonium klorida.
Setiap bahan kimia punya manfaat
dan kerugian. Pada amonium klorida, penggunaan dalam dosis yang sudah
ditetapkan akan bermanfaat untuk kita. Tetapi kalo jumlahnya berlebihan maka
sifatnya berubah menjadi racun. Kayak muka dua gitu ya, kadang baik kadang
jahat.
Yasudah deh kita bahas manfaatnya
dulu yuk! Dalam bidang farmasi nih, amonium klorida digunakan sebagai expectorant pada obat batuk.
Expectorant menyebabkan dahak mudah dikeluarkan. Amonium klorida juga digunakan
sebagai agen treatment pada alkalosis
metabolic. Dalam bidang pangan, amonium klorida digunakan sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan) dengan kode
E510. Pada kue, amonium klorida biasa ditambahkan untuk membuat tekstur kue
jadi crisp gitu. Untuk minuman, salah satunya vodka (cuma boleh tau, jangan
dicicipin ya!), berfungsi sebagai flavouring agent atau sebagai perasa.
Sekarang bahayanya dibahas nih,
terutama untuk manusia, ada bahayanya buat kesehatan kita. Pada paparan jangka
pendek, jika terhirup dapat mengiritasi membran mukosa, menyebabkan gangguan
saluran pernapasan seperti batuk, dan nafas pendek. Jika ada kontak dengan
kulit akan menyebabkan iritasi. Jika terkena mata akan menyebabkan iritasi , katarak,
dan peningkatan tekanan pada mata. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi
saluran pencernaan seperti mual-muntah, diare, dan peningkatan rasa haus. Dapat
juga menyebabkan gangguan metabolik serius seperti hypokalemia.
Pada paparan jangka panjang lebih
mengerikan nih. Jika terhirup menyebabkan gangguan pada ginjal serta gangguan
saluran pernapasan (asma/bronchospasm). Kontak dengan kulit menyebabkan
dermatitis dan reaksi alergi. Kontak dengan mata sama dengan keracunan akut.
Jika tertelan menyebabkan gangguan metabolisme seperti anoreksia, metabolic
acidosis, gangguan sistem urine dan ginjal.
Lalu apa yang harus kita lakukan
jika terkena tubuh kita? Jika ada teman yang menghirup amonium klorida, segera
bawa keluar untuk menghirup udara segar. Kalo dibutuhkan, pakai alat bantu
pernapasan seperti tabung oksigen, jangan melakukan pernapasan dari mulut ke
mulut. Jika ada kontak dengan kulit seperti terkena tumpahan atau cipratan,
segera lepas baju, perhiasan, atau alas kaki yang terkena. Cuci dengan air sabun
ringan selama 15 sampai 20 menit sampai bahan kimianya hilang. Untuk yang
terpapar dapat dialirkan air yang mengalir. Jika terkena mata segera bilas
dengan air mengalir. Jika tertelan, bawa ke rumah sakit untuk diberi obat yang
dapat merangsang muntah. Pokoknya jika kondisi tubuh semakin parah, segera bawa
ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
v
AMMONIUM DIHYDROGEN PHOSPHATE
Sekarang
kita lanjut ngebahas tentang amonium dihidrogen fosfat. Mungkin bagi kita nama itu udah ga asing ya. Sebagaimana kita
ketahui, Ammonium Dihydrogen Phosphate bersifat berbahaya. Senyawa ini memiliki sinonim yaitu monobasic
ammonium phosphate, monoammonium phosphate, asam amonium fosfat dan amonium
fosfat primer.
Wujud dari Ammonium
Dihydrogen Phospahte
ini tidak berwarna, berbentuk kristalin atau butiran. Senyawa ini digunakan
untuk zat penyangga, adonan kondisioner dan zat ragi. Senyawa ini mudah larut
dalam air dan memiliki pH 4.3-5.0. Ada beberapa zat yang harus dijauhi dari Ammonium
Dihydrogen Phospahte, antara lain NaHClO3,
oxidator kuat dan asam kuat.
Untuk
metode pengujiannya, sekitar 500 mg
sampel (ditimbang secara akurat) dilarutkan dalam 50 ml air, dan dititrasi sampai pH 8,0 dengan 0,1 N natrium hidroksida. Setiap
ml 0,1 N natrium hidroksida setara dengan 11,50 mg NH4H2PO4.
Amonium
dihidrogen fosfat bisa menyebabkan iritasi mata dan sistem pernafasan. Bila
terkena mata, maka bilas dengan segera dengan air bersih dan segera mencari
bantuan medis. Oleh sebab itu, disarankan untuk menggunakan sarung tangan dan
pelindung mata atau wajah.
Berikut beberapa informasi penting mengenai Ammonium Dihydrogen Phosphate
No. C-A-S : 7722-76-1
Massa molekul : 115.03 g/molNilai
pH : 7.8 - 8.2 5 g/l (20 °C)
pH : 7.8 - 8.2 5 g/l (20 °C)
Titik leleh :
190°C
Densitas : 1.8 g/cm3
Pengujian kadar logam: Tidak kurang dari 96% dan tidak lebih dari 102%
Kelarutan : Larut dalam air (370 g/l)
Pengujian kadar logam: Tidak kurang dari 96% dan tidak lebih dari 102%
Kelarutan : Larut dalam air (370 g/l)
v
AMMONIUM EISEN (II) SULPHATE
HEXAHYDRATE
Nah sekarang kita bakal ngebahas Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate.
Sebenarnya apa sih Ammonium Eisen (II)
Sulphate Hexahydrate?
Kalo diliat dari namanya, yang jelas bukan
sejenis cemilan atau minuman ya! Bukan juga nama dosen di kampus kita ya! Haha.
Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate adalah garam mohr; senyawa anorganik dengan rumus (NH4) 2Fe (SO4) 2 • 6H2O yang memiliki masa molar 392.14 g mol−1 , densitas 1.86 dan titik didih 100-110 °C . Garam Mohr ini mengandung dua kation yang berbeda, Fe2 + dan NH4 +, jadi diklasifikasikan sebagai garam ganda, yaitu garam besi sulfat dan garam amonium sulfat. Wujudnya berbentuk bubuk atau Kristal dengan warna hijau kebiruan.
*Seperti garam besi lainnya, besi sulfat larut
dalam air untuk memberikan kompleks aquo [Fe (H2O) 6] 2 +, yang
merupakan geometri molekul hasoctahedral. *
Ammonium Eisen
(II) Sulphate Hexahydrate dikelompokan ke dalam
kelompok sulfat ganda yang disebut Schönites
atau Garam Tutton, yang mampu membentuk Kristal monoklinik dan mempunyai rumus M2N(SO4)2.6H2O. Kelompok garam ini mampu mencampur logam dan mengkristal
pada kristal schönite lain
APLIKASI
Untuk aplikasinya, misalnya dalam kimia
analitik, garam ini lebih sering digunakan untuk titrasi daripada garam besi
sulfat lain loh! Hal ini karena Ammonium
Eisen (II) Sulphate Hexahydrate tidak mudah teroksidasi menjadi besi (III).
Oksidasi larutan besi (II) sangat tergantung pada pH, akan lebih mudah
teroksidasi pada pH tinggi. Ion-ion amonium membuat larutan garam Mohr sedikit
asam, yang akan memperlambat proses oksidasi ini. Asam sulfat biasanya ditambahkan ke larutan
untuk memperlambat oksidasi besi besi..
Coba tebak, siapa penemu garam mohr? Sebagai
kimiawan kita perlu tau!
Garam Mohr diberi nama oleh kimiawan Jerman Karl Friedrich Mohr,
yang membuat banyak kemajuan penting dalam metodologi titrasi di abad ke-19.
Hal ini digunakan dalam dosimeter Fricke untuk mengukur dosis tinggi sinar gamma.
PERSIAPAN
Garam Mohr dibuat dengan melarutkan campuran equimolar dari ferro sulfat yang telah terhidrasi
dan amonium sulfat dalam air yang mengandung sedikit asam sulfat, dan kemudian menyiapkan
larutan yang telah dihasilkan untuk kristalisasi. Kemudian
ferrous ammonium sulfat membentuk kristal hijau muda.
KONTAMINAN
Standar AnalR fro Kimia Laboratorium hanya
menentukan ≥ 99% kemurnian untuk garam Mohr standar. Sebelum digunakan dalam
titrasi, garam harus di kristalisasi ulang, disaring, dicuci dan dikeringkan. Logam kontaminan yang biasanya mengotori antara lain Mg, Mn, Ni, Pb, dan Zn.
Apabila terjadi kontak langsung dengan kulit
atau mata, maka akan menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, kalian harus
menggunakan safety glasses untuk melindungi mata, jas lab, masker dan sarung
tangan yang sebetulnya itu semua wajib!
Untuk pertolongan pertama, apabila terhirup
maka usahakan segera menghirup udara segar dengan posisi yang nyaman. Jika
terjadi kontak dengan kulit, lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci semua daerah kulit yang terbuka dengan
sabun dan air, kemudian dibilas dengan air hangat. Tapi kalau terjadi iritasi,
maka kalian harus segera ke dokter!
Apabila tertelan, maka segera kumur, lalu
minum air atau susu. Jika terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan air
yang banyak.
Simpan garam ini pada wadah tertutup, dalam
keadaan kering, disuhu kamar, dan di ruangan berventilasi baik. Sebaiknya kalau
kalian mau menggunakan Ammonium Eisen (II) Sulphatae Hexahydrate, kalian harus
didampingi oleh laboran atau seseorang yang sudah professional.
AMONIUM HEPTAMOLYBDATE TETRAHYDRATE
Amonium heptamolybdate tetrahydrate(amonium molybdate ) adalah suatu regen yang berfungsi sebagai analisis menurut uni eropa bahan ini termasuk digolongkan sebagai bahan yang tidak berbahaya, Amonium heptamolybdate tetrahydrate memiliki rumus kimia (NH4)6MO7O24 . 4 H2O dengan masa molar 1235,86 g / mol.
Amonium heptamolybdate tetrahydrate memiliki bentuk padat berbau seperti amonia dengan pH Ca 5.3 pada 50 g/l 20 derajat celcius , titik leburnya 90 ˚C, tidak memiliki titik nyala, berat jenis relatif 2,498 g/ cm3, kelarutan dalam air 400 gr/ l pada 20˚C, suhu penguraiannya 190˚C , censitas curah Ca.800 kg/m3, bahan ini dapat bersifat berbahaya loh! yaitu akan menghasilkan gas dan uap yang berbahaya bila bereaksi dengan asam kuat, karna itu penyimpanannya harus pada tempat yang memiliki suhu kamar. Hindari dari pemanasan atau penguraian!
Tindakan Pertolongan Pertama (P3K)
Jika terhirup segera hirup udara segar dan apabila terkena mata maka bilaslah meta dengan air yang, serta jika tertelan minumkan korban dengan air putih yang banyak ( paling banyak 2 gelas) lalu bawa kedokter. Bahaya yang ditimbulkan Meskipun Amonium heptamolybdate tetrahydrate merupan bahan kimia yang tidak berbahaya namun jika tertelan atau terhirup dalam jumlah yang banyak pasti akan menimbulkan efek efek yang merugikan. efek efek itu dapat terjadi dengan langsung maupun tidak langsung. Gejala yang ditimbulakan Amonium heptamolybdate tetrahydrate yang langsung antaralin nih, dapat menimbulkan gejala iritasi lokal, mual dan diare namun jika Amonium heptamolybdate tetrahydrate tertelan dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan efek yang lebih berbahaya lagi yakni dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, pingsan , gangguan CNS, sesak, kondisi narkosis pernapasan dan hemolisa, sedangkan apabisa tidak cepat diperhatian dan di sembuhkan maka akan menimbulkam masalah yang lebih berbahaya, yakni dire dan anemia serta dapat menurunkan fungsi hati dan ginjal bila digunakan dosis yang terlalu tinggi.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Apabila Amonium heptamolybdate tetrahydrate terbakar maka ia akan berefulusi menjadi nitrogen oxides yang tentunya akan tentunya mengharuskan pemadan kebakaran menggunakan perlengkan perlengkapan kusus, perlengkapan itu diantaranya pemadam kebakaran harus menggunakan alat bantu pernapasan CSBA, sedangkan untuk media pemadam kebakarannya yakni menggunakan tindakan pemadam kebakaran sesuai dengan situadi dan kondisi inkungan di area kebakaran.
Untuk dampak toksisitas Amonium heptamolybdate tetrahydrate terhadap lingkungan sejauh ini belum ada informasi, tapi pelepasan Amonium heptamolybdate tetrahydrate ke lingkungan harus dihindarkan dengan hati hati.
Udah cukup ya
berpusing-pusing ria-nya sama teori-teori dari senyawa kimia yang namanya
cantik-cantik banget hehe. Sekarang kita bakal menjelaskan secara singkat
beberapa instrument di laboratorium. Berikut keterangnya,
1.
Centrifuge (Hettich
Zentrifugen D-78532)
Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan
suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya centrifugal.
Biasa juga digunakan untuk memisahkan serum dan darah beku. Bagian-bagian dari
centrifuge yaitu:
·
Motor : kecepatan motor yang tinggi
akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi
·
Speed
Control : untuk mengatur kecepatan
motor agar sesuai dengan kebutuhan tanpa speed control motor akan berputar
dengan kecepatan maksimum
·
Timer : berfungsi untuk
mengatur lamanya alat bekerja
·
Break
system : pengereman motor diperlukan
agar putaran motor dapat dengan segera dihentikan.
Centrifuge digunakan dengan cara meletakkan cairan atau zat
cair yang akan diuji kedalam tabung centrifuge, kemudian tabung centrifuge
tersebut diletakkan pada alat centrifuge. Prinsi pkerja centrifuge ini adalah
dengan memutar tabung centrifuge pada kecepatan tertentu maka zat cair yang
lebih padat akan terpisah kebagian bawah tabung centrifuge dan zat cair yang
lebih ringan akan terpisah kebagian atas tabung centrifuge.
2. Gelas Ukur
Digunakan
untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan
skal
3. Buret
Terbuat
dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat
yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai
dapat dilihat pada skala.
Biasanya
terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit,
seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
5. Corong Pemisah
Corong
pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam
ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran
antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur.
6. pH Meter
pH meter Mettler Delta 320 memiliki elektroda yang dalam
penggunaannya mengkombinasikan elektroda penginderaan dan elektroda referensi.
Elektroda penginderaan (sensor pH) atau elemen memiliki solusi buffer internal
dengan nilai pH konstan dan memiliki potensi (perbedaan antara muatan ionik
dalam dan luar) ketika ditempatkan dalam suatu larutan. Hal ini disebabkan
oleh aktivitas (konsentrasi) dari H+ dalam
larutan. Elektroda referensi atau elemen berpotensi stabil terlepas dari
aktivitas H+ dalam sampel. Delta
320 mengukur dan mengkonversi voltase elektroda menit (minute electrode voltages) yang dihasilkan menjadi pembacaan pH.
7. Lemari Asam
Lemari Asam, sebenarnya adalah sebuah
ventilasi seperti jendela khusus terselubung, yang dilengkapi dengan alat
perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans), sehingga pergantian udara
menjadi lebih baik.Ada beberapa fungsi lemari asam dianteranya: tempat reaksi
kimia yang menggunakan bahan bahan yang mudah menguap, gas yang
berbahaya,tempat transfer bahan bahan kimia, dll
8. Foortex
Alat ini dapat digunakan untuk percobaan pencampuran, reaksi
atau pelarutan sampel cair dengan cepat. Beroperasi terus menerus atau
hanya beroperasi ketika disentuh.
9. Stills Air GFL
Stills Air GFL dapat menghasilkan air
suling, tanpa gas, bakteri dan destilasi bebas pirogen dengan
konduktivitas sangat rendah.
10. Spektrofotometer
10. Spektrofotometer
Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi
panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Cara
Prosedur Umum Penggunaan Spektrofotometer UV dan Sinar Tampak :
1.
Sampel dilarutkan dalam pelarut
2.
Sampel dimasukkan dalam kuvet
3.
Dalam keadaan tertutup, atur T = 0% (dalam beberapa instrumen, ini disebut 0%T.
Dark current control)
4.
Dalam keadaan terbuka, atur T = 100% (A=0). Gunakan cell penuh dengan pelarut
murni
5.
Masukkan sampel dan ukur %T (atau A)
Alhamdulillaah,
udah selesai nih. Sudah puaskah teman-teman dengan penjelasan kita?
Mudah-mudahan ngga puas ya, biar terus cari tau, biar tambah pinter, hihi.. See
ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar