Percobaan kali ini bertujuan untuk menghasilkan
alcohol melalui proses fermentasi dengan menggunakan alat destilasi sederhana.
Bahan baku yang kami gunakan dalam proses fermenasi ini adalah Ketan hitam
DASAR TEORI
Salah satu energi
alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah ethanol yang
bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol
atau etil alcohol C2H5OH merupakan
cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua
pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Salah satu pembuatan ethanol
yang paling terkenal adalah fermentasi.Bioethanol dapat diperoleh salah satunya
dengan cara memfermentasi tape ketan. Penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan bioethanol dari tape ketan hitam secara fermentasi menggunakan ragi
tape. Peragian berhenti pada konsentrasi 14-16%.
Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata ferfere yang
artinya mendidihkan. Fermentasi adalah proses prodeuksi energy dalam sel dalam
keadaan anaerobic (tanpa oksigen), sedangkan fermentasi anaerobic tidak
memerlukan oksigen (fardiaz 1992). Fermentasi merupakan pengolahan subtract
menggunakan peranan mikroba (jasad renik) sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki (muhiddin at al, 2001).
Faktor2 yang mempengaruhi fermentasi
Keberhasilan fermentasi ditentukan opleh
beberapa factor yaitu jenis bahan (subtract), suhu, udara (oksigen),
kelembaban, garam dan asam (Amien, 2006).
1. Lama
fermentasi
Lama
fermentasi yang dibutuhkan dalam proses fermentasi adalah 2-3 hari. Waktu yang
sesuai akan menghasilkan tape yang rasanya khas, rasa manis serta adanya aroma
alkohgol
2.
Jumlah starter
(ragi)
Jumlah
ragi atau starter yang digunakan, jika jumlah ragi yang digunakan terlalu
sedikit maka proses menjadi tape akan berjalan lama, akan tetapi jika jumlah
ragi yang digunakan terlalu banyak justru menghambar mikroorganisme pembusuk
akan tumbuh, dan tape menjadi busuk (astawan dan mita, 1991)
3.
Jenis Bahan
(subtract)
Subtract
sebagai sumber energy yang dibutuhkan oleh mikroba pemulai fermentasi (starter)
untuk mengawali kelangsungan fermentasi.Bahan energy yang banyak digunakan oleh
mikroorganisme adalah glukosa.
4.
Suhu
Suhu
selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang
akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 30 C untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Bila suhu kurang dari 30 C akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme asam.
5.
Oksigen
Ketersediaan
oksigen harus diantur selama proses fermentasi. Hali ini berhubungan dengan
sifat mikroorganisme yang digunakan.
Ragi
Ragi adalah suatu inoculum atau starter untuk
melakukan fermentasi dalam pembuatan produk tertentu. Ragi dibuat dari tepung
beras, yang dijadikan adonan ditambah ramuan-ramuan tertentu dan dicetak
menyerupai kue-kue kecil dengan diameter 2-3 cm. dalam ragi terdapat 3 jenis
isolate kapang dan 1 jenis isolate khamir yang terdapat dalam ragi. Isolate
kapang terdiri dari jenis: Mucor
racemosus, Amylomyces rouxii dan Aspergillus
oryzae, sedangkan isolate khamir adalah Endomycopsis
burtoniii. Selama fermentasi tape ketan hanya 2 jenis isolate yang tumbuh
yaitu Amylomyces rouxii dan Endomycopsis burtoniii.
Reaksi
fermeentasi
Reaksi dalam fermentais berbeda-beda tergantung
pada jenis gula yang digunakan dan produk produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan
oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persmaan raksi kimia:
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (energy yang dilepaskan 118 kj per mol)
Alcohol/etanol
Adonan di dalam ragi tape bersifat
amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian besar karbohidrat dari beras
atau beras diuraikan ke dalam gula-gula yang sederhana yang lalu yang diuraikan
lebih lanjut oleh ragi-ragi hingga mengandung alkoho, karena ragi merupakan
komponen penting dalam proses fermentasi alcohol ini maka dengan berkurangnya
jumlah ragi dalam media maka akan menurunkan konversi alcohol, sehingga
menurunkan yield.
walaupun waktu fermentasi yang
kami lakukan cukup lama mencapai 18 hari,namun yield yang dihasilkan masih jauh
dari yield teoritis. Hal ini disebabkan beberapa faktor terutama adanya
kontaminan mikroba penghasil asetat yang mengkonversi ethanol yang terbentuk
menjadi asetat yaitu A.aceti dimana akan tumbuh apabila lingkungan dalam
fermentor sedikit aerob akibat dari isolasi yang tidak sempurna. Hal ini
merupakan hal yang sangat merugikan terutama mengurangi konversi alkohol
sehingga yield secara kesluruhan yang didapat kecil
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Selang
2. Botol beling 2 buah
3. Kaleng bekas
4. Penyaring
5. panci
Bahan:
1. Tape ketan hitam ½ liter
2. Ragi
3. Daun pisang
4. Es batu
5. Air
III.
CARA KERJA
1. Siapkan semua bahan.
2. Cuci ketan hitam hingga bersih lalu tiriskan.
3. Sementara menunggu air di ketan hitam tiris, masukkan air ke dalam panci sampai kira – kira terisi
seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
4. Setelah air mendidih masukkan
ketan hitam ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga ketan hitam ¾ matang.
5. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾
masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
6. Kemudian wadah untuk tempat fermentasi
disiapkan. Wadah dialasi dengan daun pisang.
7. Setelah ketan benar – benar
dingin, ketan hitam dimasukkan kedalam wadah tersebut.
8. Ragi yang sudah dihaluskan,
disaring lalu ditaburkan ke atasnya. lalu tape ditutupi dengan beberapa lembar
daun.
9. Tutgup wadah dengan rapat tanpa adanya arasi selama kurun
waktu yang telah ditentukan untuk memastikan proses berjalan aerob dan mencegah
kontaminasi. dan simpan dengan suhu
ruangan.
10. Terakhir, diamkan tape selama 3-6 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar