Minggu, 22 September 2013

Membuat Alat Destilasi Sederhana


Alat
1.       Tang
2.       Gergaji besi
3.       Palu
4.       Paku
5.       Pisau
6.       Kabel roll

Bahan
1.       Selang diameter 0.25 inchi, panjang 1.5 meetr.
2.       Botol kaca bekas
3.       Mesin sedot aquarium
4.       Pipa besi bekas paying diameter 0.25 inchi
5.       Ember
6.       Lem plastic steal
7.       Lem silicone
8.       Kaleng bekas
9.       Pentil motor 3 buah
10.   Tongkat bekas

Cara Kerja
1.       Semua alat dan bahan disiapkan.
2.       Kaleng bekas dilubangi sebanyak 4 lubang. Lubang pertama dibagian tutup kaleng, lubang kedua pada dasar kaleng, 2 lubang lainnya pada letak yang berlainan. Lubang pertama dan kedua harus sejajar.
3.       Masing-masing pentil motor dipasangkan pada lubang. Kemudian kencangkan dengan tang. Untuk mempermudah pemasangan pentil motor, dibuka terlebih dahulu tutup kalengnya.
4.       Setelah selesai, kaleng ditutup kembali dan jangan lupa pinggir tutup kaleng diberikan lem silicone secara merata. hal ini bertujuan agar antara tutup dengan kalengnya dapat tertutup dengan rapat yang mana nanti pada saat diisi air tidak ada kebocoran.
5.       Pipa bekas payungdengan ukuran ± 0.25 inchi dipotong dengan gergaji besi sepanjang ± 30 cm
6.       Pipa dimasukan pada bagian dua lubang kaleng yang sejajar (tutup & dasar kaleng)
7.       diberikan lem pada kedua ujung pipa dengan menggunakan lem plastik stel secara merata dan dibiarkan beberapa menit hingga lem itu mongering
8.       Bagian tutup pada botol kaca dilubangi menggunakan paku, kemudian dipasangkan pentil motor dengan rapat menggunakan tang.
9.       Selang dengan panjang 1,5 meter dipotong dengan menggunakan pisau dengan ukuran ± 50cm, ± 20cm, ± 30 cm serta ±10 cm ,
10.   selang dengan panjang ±50 cm dipasang pada pentil yang terdapat pada tutup kaleng, ujung selang dimasukan ke dalam ember. Selang ini berperan sebagai saluran air pendingin keluar
11.   selang dengan panjang ± 20cm dipasang pada pipa payung yang terdapat pada tutup kaleng.
12.   Bagian ujung selangnya dipasangkan ke pentil yang terdapat ditutup botol kaca.
13.   Botol kaca berfungsi sebagai wadah untuk destilat
14.   Selang dengan panjang ± 10 cm dipasang pada pipa payung yang terdapat pada dasar kaleng
15.   Pada bagian ujungnyadisalurkan untuk tempat destilat  (pemasangan selang dan pipa sangatlah sulit dan untuk mempermudahnya maka selang dibakar beberapa detik)
16.   Selang dengan panjang ± 30 cm dimasukan pada pentil yang terdapat dibagian dasar tabung dan ujungnya dimasukan pada saluran pengeluaran air yang terdapat pada alat penyedot aquarium ( pada pemasangan ini diberi karet pada ujung selang sehingga selang dapat masuk pada mesin aquarium )
17.   Selang ini berfungsi sebagai saluran masuk air ke pendingin yang berupa kaleng. Penyedot aquarium ini dimasukan dalam ember yang telah berisi air.
18.   Setelah semuanya terpasang pada pentil dan pipa, bagian tutup botol dan kaleng diberilan lem silikone secara merata. Hal ini untuk memastikan agar tidak ada gas dan air yang keluar pada saat proses distilasi .

19.   Kemudian semua alat dipasangkan pada klem yang dijepit pada statif sesuai dengan photo di atas

Rabu, 18 September 2013

Pembuatan Tape Ketan Hitam

Percobaan kali ini bertujuan untuk menghasilkan alcohol melalui proses fermentasi dengan menggunakan alat destilasi sederhana. Bahan baku yang kami gunakan dalam proses fermenasi ini adalah Ketan hitam

DASAR TEORI


Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol atau etil alcohol C2H5OH  merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi.Bioethanol dapat diperoleh salah satunya dengan cara memfermentasi tape ketan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bioethanol dari tape ketan hitam secara fermentasi menggunakan ragi tape. Peragian berhenti pada konsentrasi 14-16%. 

Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata ferfere yang artinya mendidihkan. Fermentasi adalah proses prodeuksi energy dalam sel dalam keadaan anaerobic (tanpa oksigen), sedangkan fermentasi anaerobic tidak memerlukan oksigen (fardiaz 1992). Fermentasi merupakan pengolahan subtract menggunakan peranan mikroba (jasad renik) sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki (muhiddin at al, 2001).
Faktor2 yang mempengaruhi fermentasi
Keberhasilan fermentasi ditentukan opleh beberapa factor yaitu jenis bahan (subtract), suhu, udara (oksigen), kelembaban, garam dan asam (Amien, 2006).
1.       Lama fermentasi
Lama fermentasi yang dibutuhkan dalam proses fermentasi adalah 2-3 hari. Waktu yang sesuai akan menghasilkan tape yang rasanya khas, rasa manis serta adanya aroma alkohgol

2.      Jumlah starter (ragi)
Jumlah ragi atau starter yang digunakan, jika jumlah ragi yang digunakan terlalu sedikit maka proses menjadi tape akan berjalan lama, akan tetapi jika jumlah ragi yang digunakan terlalu banyak justru menghambar mikroorganisme pembusuk akan tumbuh, dan tape menjadi busuk (astawan dan mita, 1991)

3.      Jenis Bahan (subtract)
Subtract sebagai sumber energy yang dibutuhkan oleh mikroba pemulai fermentasi (starter) untuk mengawali kelangsungan fermentasi.Bahan energy yang banyak digunakan oleh mikroorganisme adalah glukosa.

4.      Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 30 C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 30 C akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme asam.

5.      Oksigen
Ketersediaan oksigen harus diantur selama proses fermentasi. Hali ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan.


            Ragi

Ragi adalah suatu inoculum atau starter untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan produk tertentu. Ragi dibuat dari tepung beras, yang dijadikan adonan ditambah ramuan-ramuan tertentu dan dicetak menyerupai kue-kue kecil dengan diameter 2-3 cm. dalam ragi terdapat 3 jenis isolate kapang dan 1 jenis isolate khamir yang terdapat dalam ragi. Isolate kapang terdiri dari jenis: Mucor racemosus, Amylomyces rouxii dan Aspergillus oryzae, sedangkan isolate khamir adalah Endomycopsis burtoniii. Selama fermentasi tape ketan hanya 2 jenis isolate yang tumbuh yaitu Amylomyces rouxii dan Endomycopsis burtoniii.


Reaksi fermeentasi

Reaksi dalam fermentais berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

Persmaan raksi kimia:

C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2  + 2 ATP (energy yang dilepaskan 118 kj per mol)


Alcohol/etanol

Adonan di dalam ragi tape bersifat amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian besar karbohidrat dari beras atau beras diuraikan ke dalam gula-gula yang sederhana yang lalu yang diuraikan lebih lanjut oleh ragi-ragi hingga mengandung alkoho, karena ragi merupakan komponen penting dalam proses fermentasi alcohol ini maka dengan berkurangnya jumlah ragi dalam media maka akan menurunkan konversi alcohol, sehingga menurunkan yield.
walaupun waktu fermentasi yang kami lakukan cukup lama mencapai 18 hari,namun yield yang dihasilkan masih jauh dari yield teoritis. Hal ini disebabkan beberapa faktor terutama adanya kontaminan mikroba penghasil asetat yang mengkonversi ethanol yang terbentuk menjadi asetat yaitu A.aceti dimana akan tumbuh apabila lingkungan dalam fermentor sedikit aerob akibat dari isolasi yang tidak sempurna. Hal ini merupakan hal yang sangat merugikan terutama mengurangi konversi alkohol sehingga yield secara kesluruhan yang didapat kecil


      II.            ALAT DAN BAHAN

Alat:
1.      Selang
2.      Botol beling 2 buah
3.      Kaleng bekas
4.      Penyaring
5.      panci

Bahan:
1.      Tape ketan hitam ½ liter
2.      Ragi
3.      Daun pisang
4.      Es batu
5.      Air

    III.            CARA KERJA

1.      Siapkan semua bahan.

2.      Cuci ketan hitam hingga bersih lalu tiriskan.

3.    Sementara menunggu air di ketan hitam tiris, masukkan air ke dalam panci sampai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

4.      Setelah air mendidih masukkan ketan hitam ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga ketan hitam ¾ matang.


5.   Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan

6.      Kemudian wadah untuk tempat fermentasi disiapkan. Wadah dialasi dengan daun pisang.

7.      Setelah ketan benar – benar dingin, ketan hitam dimasukkan kedalam wadah tersebut.

8.  Ragi yang sudah dihaluskan, disaring lalu ditaburkan ke atasnya. lalu tape ditutupi dengan beberapa lembar daun.

9.      Tutgup wadah dengan rapat tanpa adanya arasi selama kurun waktu yang telah ditentukan untuk memastikan proses berjalan aerob dan mencegah kontaminasi. dan simpan dengan suhu ruangan.


10.  Terakhir, diamkan tape selama 3-6 hari.

Sabtu, 07 September 2013

Bahan Kimia dan Instrument Lab

v  AMONIUM KLORIDA (NH4CL)



Bubuk kristal amonium klorida

Amonium klorida itu apa sih? Buat yang belum tau, kita jelasin deh. Amonium klorida adalah salah satu jenis garam amonium yang berbentuk padatan kristal berwarna putih yang larut dalam air. Amonium klorida memiliki berat molekul 53,491 g/mol dan titik didih 338 °C. Kelarutannya dalam air 297 g/L (0 °C), 372 g/L (20 °C), dan 773 g/L (100 °C), sedangkan kelarutannya dalam alkohol 6 g/L (19 °C). Amonium klorida tidak larut dalam dietil eter, aseton, dan hampir tidak larut dalam etil asetat.
Amonium klorida ini juga punya sejarah temans. Senyawa ini dikenal sebagai sal amoniak dan menjadi garam amonia yang diketahui pertama kali. Di alam, amonium klorida ditemukan di sekitar ventilasi gunung berapi aktif. Partikel kristal dihasilkan selama reaksi kimia antara komponen vulkanik, gas asam klorida, dan vegetasi kaya nitrogen yang ditemukan di tanah dan sedimen di sekitar gunung berapi. FYI, Gunung Vesuvius di Italia adalah salah satu lokasi vulkanik paling penting tempat terbentuknya amonium klorida secara melimpah. Wuihh..

Selain dari alam, amonium klorida bisa kita buat. Salah satu caranya adalah dengan mencampurkan larutan amonium hidroksida (NH4OH) dengan asam klorida (HCl). Ketika kita campurkan kedua larutan ini maka akan terbentuk endapan putih. Nah, endapan ini merupakan amonium klorida.
Setiap bahan kimia punya manfaat dan kerugian. Pada amonium klorida, penggunaan dalam dosis yang sudah ditetapkan akan bermanfaat untuk kita. Tetapi kalo jumlahnya berlebihan maka sifatnya berubah menjadi racun. Kayak muka dua gitu ya, kadang baik kadang jahat.

Yasudah deh kita bahas manfaatnya dulu yuk! Dalam bidang farmasi nih, amonium klorida digunakan sebagai expectorant pada obat batuk. Expectorant menyebabkan dahak mudah dikeluarkan. Amonium klorida juga digunakan sebagai agen treatment pada alkalosis metabolic. Dalam bidang pangan, amonium klorida digunakan sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan) dengan kode E510. Pada kue, amonium klorida biasa ditambahkan untuk membuat tekstur kue jadi crisp gitu. Untuk minuman, salah satunya vodka (cuma boleh tau, jangan dicicipin ya!), berfungsi sebagai flavouring agent atau sebagai perasa.
Sekarang bahayanya dibahas nih, terutama untuk manusia, ada bahayanya buat kesehatan kita. Pada paparan jangka pendek, jika terhirup dapat mengiritasi membran mukosa, menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti batuk, dan nafas pendek. Jika ada kontak dengan kulit akan menyebabkan iritasi. Jika terkena mata akan menyebabkan iritasi , katarak, dan peningkatan tekanan pada mata. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan seperti mual-muntah, diare, dan peningkatan rasa haus. Dapat juga menyebabkan gangguan metabolik serius seperti hypokalemia.

Pada paparan jangka panjang lebih mengerikan nih. Jika terhirup menyebabkan gangguan pada ginjal serta gangguan saluran pernapasan (asma/bronchospasm). Kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis dan reaksi alergi. Kontak dengan mata sama dengan keracunan akut. Jika tertelan menyebabkan gangguan metabolisme seperti anoreksia, metabolic acidosis, gangguan sistem urine dan ginjal.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika terkena tubuh kita? Jika ada teman yang menghirup amonium klorida, segera bawa keluar untuk menghirup udara segar. Kalo dibutuhkan, pakai alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen, jangan melakukan pernapasan dari mulut ke mulut. Jika ada kontak dengan kulit seperti terkena tumpahan atau cipratan, segera lepas baju, perhiasan, atau alas kaki yang terkena. Cuci dengan air sabun ringan selama 15 sampai 20 menit sampai bahan kimianya hilang. Untuk yang terpapar dapat dialirkan air yang mengalir. Jika terkena mata segera bilas dengan air mengalir. Jika tertelan, bawa ke rumah sakit untuk diberi obat yang dapat merangsang muntah. Pokoknya jika kondisi tubuh semakin parah, segera bawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.

v  AMMONIUM DIHYDROGEN PHOSPHATE

Sekarang kita lanjut ngebahas tentang amonium dihidrogen fosfat. Mungkin bagi kita nama itu udah ga asing ya. Sebagaimana kita ketahui, Ammonium Dihydrogen Phosphate bersifat berbahaya. Senyawa ini memiliki sinonim yaitu monobasic ammonium phosphate, monoammonium phosphate, asam amonium fosfat dan amonium fosfat primer.

            Wujud dari Ammonium Dihydrogen Phospahte ini tidak berwarna, berbentuk kristalin atau butiran. Senyawa ini digunakan untuk zat penyangga, adonan kondisioner dan zat ragi. Senyawa ini mudah larut dalam air dan memiliki pH 4.3-5.0. Ada beberapa zat yang harus dijauhi dari Ammonium Dihydrogen Phospahte, antara lain NaHClO3, oxidator kuat dan asam kuat.

Untuk metode pengujiannya, sekitar 500 mg sampel (ditimbang secara akurat) dilarutkan dalam 50 ml air, dan dititrasi sampai pH 8,0 dengan 0,1 N natrium hidroksida. Setiap ml 0,1 N natrium hidroksida setara dengan 11,50 mg NH4H2PO4.

Amonium dihidrogen fosfat bisa menyebabkan iritasi mata dan sistem pernafasan. Bila terkena mata, maka bilas dengan segera dengan air bersih dan segera mencari bantuan medis. Oleh sebab itu, disarankan untuk menggunakan sarung tangan dan pelindung mata atau wajah.

Berikut beberapa informasi penting mengenai Ammonium Dihydrogen Phosphate

Rumus Senyawa         : NH4H2PO4
No. C-A-S                  : 7722-76-1
Massa molekul           : 115.03 g/molNilai
pH                         : 7.8 - 8.2 5 g/l (20 °C)
Titik leleh                  : 190°C
Densitas                     : 1.8 g/cm3
Pengujian kadar logam: Tidak kurang dari 96% dan tidak lebih dari 102%
Kelarutan               : Larut dalam air (370 g/l)


v  AMMONIUM EISEN (II) SULPHATE HEXAHYDRATE

Nah sekarang kita bakal ngebahas Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate. Sebenarnya apa sih Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate?
Kalo diliat dari namanya, yang jelas bukan sejenis cemilan atau minuman ya! Bukan juga nama dosen di kampus kita ya! Haha.


Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate adalah garam mohr; senyawa anorganik dengan rumus (NH4) 2Fe (SO4) 2 • 6H2O yang memiliki masa molar 392.14 g mol−1 , densitas 1.86 dan titik didih 100-110 °C . Garam Mohr ini mengandung dua kation yang berbeda, Fe2 + dan NH4 +, jadi diklasifikasikan sebagai garam ganda, yaitu garam besi sulfat dan garam amonium sulfat. Wujudnya berbentuk bubuk atau Kristal dengan warna hijau kebiruan.
*Seperti garam besi lainnya, besi sulfat larut dalam air untuk memberikan kompleks aquo [Fe (H2O) 6] 2 +, yang merupakan geometri molekul hasoctahedral. *

Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate dikelompokan ke dalam kelompok sulfat ganda yang disebut Schönites atau Garam Tutton, yang mampu membentuk Kristal monoklinik dan mempunyai rumus M2N(SO4)2.6H2O. Kelompok garam ini mampu mencampur logam dan mengkristal pada kristal schönite lain


APLIKASI

Untuk aplikasinya, misalnya dalam kimia analitik, garam ini lebih sering digunakan untuk titrasi daripada garam besi sulfat lain loh! Hal ini karena Ammonium Eisen (II) Sulphate Hexahydrate tidak mudah teroksidasi menjadi besi (III). Oksidasi larutan besi (II) sangat tergantung pada pH, akan lebih mudah teroksidasi pada pH tinggi. Ion-ion amonium membuat larutan garam Mohr sedikit asam, yang akan memperlambat proses oksidasi ini.  Asam sulfat biasanya ditambahkan ke larutan untuk memperlambat oksidasi besi besi..
Coba tebak, siapa penemu garam mohr? Sebagai kimiawan kita perlu tau!
Garam Mohr diberi nama oleh kimiawan Jerman Karl Friedrich Mohr, yang membuat banyak kemajuan penting dalam metodologi titrasi di abad ke-19.
Hal ini digunakan dalam dosimeter Fricke untuk mengukur dosis tinggi sinar gamma.

PERSIAPAN

Garam Mohr dibuat dengan melarutkan campuran equimolar dari ferro sulfat yang telah terhidrasi dan amonium sulfat dalam air yang mengandung sedikit asam sulfat, dan kemudian menyiapkan larutan yang telah dihasilkan untuk kristalisasi. Kemudian ferrous ammonium sulfat membentuk kristal hijau muda.

KONTAMINAN

Standar AnalR fro Kimia Laboratorium hanya menentukan ≥ 99% kemurnian untuk garam Mohr standar. Sebelum digunakan dalam titrasi, garam harus di kristalisasi ulang, disaring, dicuci dan dikeringkan. Logam kontaminan yang biasanya mengotori antara lain Mg, Mn, Ni, Pb, dan Zn.

Apabila terjadi kontak langsung dengan kulit atau mata, maka akan menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, kalian harus menggunakan safety glasses untuk melindungi mata, jas lab, masker dan sarung tangan yang sebetulnya itu semua wajib!

Untuk pertolongan pertama, apabila terhirup maka usahakan segera menghirup udara segar dengan posisi yang nyaman. Jika terjadi kontak dengan kulit, lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan  cuci semua daerah kulit yang terbuka dengan sabun dan air, kemudian dibilas dengan air hangat. Tapi kalau terjadi iritasi, maka kalian harus segera ke dokter!
Apabila tertelan, maka segera kumur, lalu minum air atau susu. Jika terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan air yang banyak.

Simpan garam ini pada wadah tertutup, dalam keadaan kering, disuhu kamar, dan di ruangan berventilasi baik. Sebaiknya kalau kalian mau menggunakan Ammonium Eisen (II) Sulphatae Hexahydrate, kalian harus didampingi oleh laboran atau seseorang yang sudah professional.


AMONIUM HEPTAMOLYBDATE TETRAHYDRATE

Amonium heptamolybdate tetrahydrate(amonium molybdate ) adalah suatu regen yang berfungsi sebagai analisis menurut uni eropa bahan ini termasuk digolongkan sebagai bahan yang tidak berbahaya, Amonium heptamolybdate tetrahydrate memiliki rumus kimia (NH4)6MO7O24 . 4 H2O dengan masa molar 1235,86 g / mol.

Amonium heptamolybdate tetrahydrate memiliki bentuk padat berbau seperti amonia dengan pH Ca 5.3 pada 50 g/l 20 derajat celcius , titik leburnya 90 ˚Ctidak memiliki titik nyalaberat jenis relatif 2,498 g/ cm3kelarutan dalam air 400 gr/ l pada 20˚Csuhu penguraiannya 190˚C censitas curah Ca.800 kg/m3, bahan ini dapat bersifat berbahaya loh! yaitu akan menghasilkan gas dan uap yang berbahaya bila bereaksi dengan asam kuat, karna itu penyimpanannya harus pada tempat yang memiliki suhu kamar. Hindari dari pemanasan atau penguraian!

 Tindakan Pertolongan Pertama (P3K)

Jika terhirup segera hirup udara segar dan apabila terkena mata maka bilaslah meta dengan air yang, serta jika tertelan minumkan korban dengan air putih yang banyak ( paling banyak 2 gelas) lalu bawa kedokter. Bahaya yang ditimbulkan Meskipun Amonium heptamolybdate tetrahydrate merupan bahan kimia yang tidak berbahaya namun jika tertelan atau terhirup dalam jumlah yang banyak pasti akan menimbulkan efek efek yang merugikan. efek efek itu dapat terjadi dengan langsung maupun tidak langsung. Gejala yang ditimbulakan Amonium heptamolybdate tetrahydrate yang langsung antaralin nih, dapat menimbulkan gejala iritasi lokal, mual dan diare namun jika Amonium heptamolybdate tetrahydrate tertelan dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan efek yang lebih berbahaya lagi yakni dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, pingsan , gangguan CNS, sesak, kondisi narkosis pernapasan dan hemolisa, sedangkan apabisa tidak cepat diperhatian dan di sembuhkan maka akan menimbulkam masalah yang lebih berbahaya, yakni dire dan anemia serta dapat menurunkan fungsi hati dan ginjal bila digunakan dosis yang terlalu tinggi.

Tindakan Penanggulangan Kebakaran

Apabila Amonium heptamolybdate tetrahydrate terbakar maka ia akan berefulusi menjadi nitrogen oxides yang tentunya akan tentunya mengharuskan pemadan kebakaran menggunakan perlengkan perlengkapan kusus, perlengkapan itu diantaranya pemadam kebakaran harus menggunakan alat bantu pernapasan CSBA, sedangkan untuk media pemadam kebakarannya yakni menggunakan tindakan pemadam kebakaran sesuai dengan situadi dan kondisi inkungan di area kebakaran.


Untuk dampak toksisitas Amonium heptamolybdate tetrahydrate terhadap lingkungan sejauh ini belum ada informasi, tapi pelepasan Amonium heptamolybdate tetrahydrate ke lingkungan harus dihindarkan dengan hati hati.

Udah cukup ya berpusing-pusing ria-nya sama teori-teori dari senyawa kimia yang namanya cantik-cantik banget hehe. Sekarang kita bakal menjelaskan secara singkat beberapa instrument di laboratorium. Berikut keterangnya,

1.  Centrifuge (Hettich Zentrifugen D-78532)
Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya centrifugal. Biasa juga digunakan untuk memisahkan serum dan darah beku. Bagian-bagian dari centrifuge yaitu:
·         Motor : kecepatan motor yang tinggi akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi

·         Speed Control : untuk mengatur kecepatan motor agar sesuai dengan kebutuhan tanpa speed control motor akan berputar dengan kecepatan maksimum

·         Timer : berfungsi untuk mengatur lamanya alat bekerja

·         Break system : pengereman motor diperlukan agar putaran motor dapat dengan segera dihentikan.


Centrifuge digunakan dengan cara meletakkan cairan atau zat cair yang akan diuji kedalam tabung centrifuge, kemudian tabung centrifuge tersebut diletakkan pada alat centrifuge. Prinsi pkerja centrifuge ini adalah dengan memutar tabung centrifuge pada kecepatan tertentu maka zat cair yang lebih padat akan terpisah kebagian bawah tabung centrifuge dan zat cair yang lebih ringan akan terpisah kebagian atas tabung centrifuge.

2.  Gelas Ukur



Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skal


3.  Buret

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

4.  Corong



Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.

5.  Corong Pemisah

Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur.






6.  pH Meter

 pH meter Mettler Delta 320 memiliki elektroda yang dalam penggunaannya mengkombinasikan elektroda penginderaan dan elektroda referensi. Elektroda penginderaan (sensor pH) atau elemen memiliki solusi buffer internal dengan nilai pH konstan dan memiliki potensi (perbedaan antara muatan ionik dalam dan luar) ketika ditempatkan dalam suatu larutan. Hal ini disebabkan oleh  aktivitas (konsentrasi) dari H+ dalam larutan. Elektroda referensi atau elemen berpotensi stabil terlepas dari aktivitas H+ dalam sampel. Delta 320 mengukur dan mengkonversi voltase elektroda menit (minute electrode voltages) yang dihasilkan menjadi pembacaan pH.


7.  Lemari Asam

Lemari Asam, sebenarnya adalah sebuah ventilasi seperti jendela khusus terselubung, yang dilengkapi dengan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans), sehingga pergantian udara menjadi lebih baik.Ada beberapa fungsi lemari asam dianteranya: tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan bahan yang mudah menguap, gas yang berbahaya,tempat transfer bahan bahan kimia, dll

8.  Foortex

Alat ini dapat digunakan untuk percobaan pencampuran, reaksi atau pelarutan sampel cair dengan cepat.  Beroperasi terus menerus atau hanya beroperasi ketika disentuh.

9.  Stills Air GFL

Stills Air GFL dapat menghasilkan air suling,  tanpa gas, bakteri dan destilasi bebas pirogen dengan konduktivitas sangat rendah.


10.      Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Cara Prosedur Umum Penggunaan Spektrofotometer UV dan Sinar Tampak :
1. Sampel dilarutkan dalam pelarut
2. Sampel dimasukkan dalam kuvet
3. Dalam keadaan tertutup, atur T = 0% (dalam beberapa instrumen, ini disebut 0%T. Dark current control)
4. Dalam keadaan terbuka, atur T = 100% (A=0). Gunakan cell penuh dengan pelarut murni
5. Masukkan sampel dan ukur %T (atau A)

Alhamdulillaah, udah selesai nih. Sudah puaskah teman-teman dengan penjelasan kita? Mudah-mudahan ngga puas ya, biar terus cari tau, biar tambah pinter, hihi.. See ya!