Rabu, 18 September 2013

Pembuatan Tape Ketan Hitam

Percobaan kali ini bertujuan untuk menghasilkan alcohol melalui proses fermentasi dengan menggunakan alat destilasi sederhana. Bahan baku yang kami gunakan dalam proses fermenasi ini adalah Ketan hitam

DASAR TEORI


Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol atau etil alcohol C2H5OH  merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi.Bioethanol dapat diperoleh salah satunya dengan cara memfermentasi tape ketan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bioethanol dari tape ketan hitam secara fermentasi menggunakan ragi tape. Peragian berhenti pada konsentrasi 14-16%. 

Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata ferfere yang artinya mendidihkan. Fermentasi adalah proses prodeuksi energy dalam sel dalam keadaan anaerobic (tanpa oksigen), sedangkan fermentasi anaerobic tidak memerlukan oksigen (fardiaz 1992). Fermentasi merupakan pengolahan subtract menggunakan peranan mikroba (jasad renik) sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki (muhiddin at al, 2001).
Faktor2 yang mempengaruhi fermentasi
Keberhasilan fermentasi ditentukan opleh beberapa factor yaitu jenis bahan (subtract), suhu, udara (oksigen), kelembaban, garam dan asam (Amien, 2006).
1.       Lama fermentasi
Lama fermentasi yang dibutuhkan dalam proses fermentasi adalah 2-3 hari. Waktu yang sesuai akan menghasilkan tape yang rasanya khas, rasa manis serta adanya aroma alkohgol

2.      Jumlah starter (ragi)
Jumlah ragi atau starter yang digunakan, jika jumlah ragi yang digunakan terlalu sedikit maka proses menjadi tape akan berjalan lama, akan tetapi jika jumlah ragi yang digunakan terlalu banyak justru menghambar mikroorganisme pembusuk akan tumbuh, dan tape menjadi busuk (astawan dan mita, 1991)

3.      Jenis Bahan (subtract)
Subtract sebagai sumber energy yang dibutuhkan oleh mikroba pemulai fermentasi (starter) untuk mengawali kelangsungan fermentasi.Bahan energy yang banyak digunakan oleh mikroorganisme adalah glukosa.

4.      Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 30 C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 30 C akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme asam.

5.      Oksigen
Ketersediaan oksigen harus diantur selama proses fermentasi. Hali ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan.


            Ragi

Ragi adalah suatu inoculum atau starter untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan produk tertentu. Ragi dibuat dari tepung beras, yang dijadikan adonan ditambah ramuan-ramuan tertentu dan dicetak menyerupai kue-kue kecil dengan diameter 2-3 cm. dalam ragi terdapat 3 jenis isolate kapang dan 1 jenis isolate khamir yang terdapat dalam ragi. Isolate kapang terdiri dari jenis: Mucor racemosus, Amylomyces rouxii dan Aspergillus oryzae, sedangkan isolate khamir adalah Endomycopsis burtoniii. Selama fermentasi tape ketan hanya 2 jenis isolate yang tumbuh yaitu Amylomyces rouxii dan Endomycopsis burtoniii.


Reaksi fermeentasi

Reaksi dalam fermentais berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

Persmaan raksi kimia:

C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2  + 2 ATP (energy yang dilepaskan 118 kj per mol)


Alcohol/etanol

Adonan di dalam ragi tape bersifat amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian besar karbohidrat dari beras atau beras diuraikan ke dalam gula-gula yang sederhana yang lalu yang diuraikan lebih lanjut oleh ragi-ragi hingga mengandung alkoho, karena ragi merupakan komponen penting dalam proses fermentasi alcohol ini maka dengan berkurangnya jumlah ragi dalam media maka akan menurunkan konversi alcohol, sehingga menurunkan yield.
walaupun waktu fermentasi yang kami lakukan cukup lama mencapai 18 hari,namun yield yang dihasilkan masih jauh dari yield teoritis. Hal ini disebabkan beberapa faktor terutama adanya kontaminan mikroba penghasil asetat yang mengkonversi ethanol yang terbentuk menjadi asetat yaitu A.aceti dimana akan tumbuh apabila lingkungan dalam fermentor sedikit aerob akibat dari isolasi yang tidak sempurna. Hal ini merupakan hal yang sangat merugikan terutama mengurangi konversi alkohol sehingga yield secara kesluruhan yang didapat kecil


      II.            ALAT DAN BAHAN

Alat:
1.      Selang
2.      Botol beling 2 buah
3.      Kaleng bekas
4.      Penyaring
5.      panci

Bahan:
1.      Tape ketan hitam ½ liter
2.      Ragi
3.      Daun pisang
4.      Es batu
5.      Air

    III.            CARA KERJA

1.      Siapkan semua bahan.

2.      Cuci ketan hitam hingga bersih lalu tiriskan.

3.    Sementara menunggu air di ketan hitam tiris, masukkan air ke dalam panci sampai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

4.      Setelah air mendidih masukkan ketan hitam ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga ketan hitam ¾ matang.


5.   Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan

6.      Kemudian wadah untuk tempat fermentasi disiapkan. Wadah dialasi dengan daun pisang.

7.      Setelah ketan benar – benar dingin, ketan hitam dimasukkan kedalam wadah tersebut.

8.  Ragi yang sudah dihaluskan, disaring lalu ditaburkan ke atasnya. lalu tape ditutupi dengan beberapa lembar daun.

9.      Tutgup wadah dengan rapat tanpa adanya arasi selama kurun waktu yang telah ditentukan untuk memastikan proses berjalan aerob dan mencegah kontaminasi. dan simpan dengan suhu ruangan.


10.  Terakhir, diamkan tape selama 3-6 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar